Saturday, March 28, 2015

Meet&Greet with ChoIce Translator

Berawal dari tawaran seorang teman mahasiswa pasca-sarjana dalam mengerjakan tugas akhir yang membutuhkan transliterasi referensi berbahasa Inggris. Kami berniat membantu beliau, lalu atas inisiatif salah satu teman, kami pun bergabung dalam project transliterasi.
Kami menyadari bahwa jurusan Bahasa tak akan jauh dari proses penerjemahan. Karena setiap hari kami menulis, membaca, mendengarkan dan berbicara bahasa asing, tentu saja secara sadar kami menerjemahkan setiap frase, klausa dan kalimat. Serta kami memaknai utuh sebuah ungkapan. Memang proses penerjemahan tak semudah yang kami bayangkan, karena ratusan kosa-kata harus diramu tata-bahasa dan pemilihan diksi perlu dicocokkan menghasilkan ide yang sama, bu lulut widyaningrum-dosen transliterasi- mengatakan produk transliterasi bagus adalah yang memiliki bayangan yang sama dengan objek asli.
Kami bergabung semata untuk belajar, Learning by doing. Itulah jalan yang sedang kami jalani, sebab dengan pengalaman kami semakin pandai dan memahami konteks dalam sebuah gagasan. Disinilah kami bergabung dalam team ChoIce (Chocolate Ice)  Translator.
Kami adalah mahasiswa-mahasiswi tahun ke-3 di Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang. Perkenalkan:
1. Muhammad Mahmudi, Founder MG, mahasiswa enterpreneur yang ulet, gigih dan pantang menyerah. Mengawali wirausaha yang banyak dipandang sebelah, berjualan jajan setiap hari, menjajakan dagangan ke warung makan, cafe bahkan menawarkan belanjaannya ke mahasiswa. Lewat jualan pisang coklat (piscok), kerupuk, dll. Kini ia sedang mengguritakan wirausaha menerima pesanan buku, "Apapun yang dibutuhkan konsumen, saya jual !", celetuk dia.
2. Muhammad Luthfiyanto, mahasiswa yang dikenal 'alim, pendiam dan santun. Telah mengawali pengalaman semenjak semester 4, dari tawaran seorang dosen. Ia pernah menerjemah jurnal teologi, matematika, bahasa Inggris dan fisika. Tak disangka ia penyuka lagu-lagu boyband kpop dan drama korea, "daebak".
3. Rosita Nailil Fairih, mahasiswi aktivis UKM bahasa Inggris, WEC. Ia pernah menjabat sekretaris umum WEC. Di kenal supel dan ceria, teman-teman sekelasnya sering memanggil dia sapaan 'bercanda' feny rose -host entertainment silet- karena gaya bicara yang mirip dari nada, intonasi, mimik dan ekspresi.
4. Ummi Lathifah, mahasiswi cantik, member UKM teater BETA, ia dikenal pro-aktif, supel dan ceria. Ia lebih dikenal dengan sapaan "miss downloader", karena hobi download serial reality show korea, musik dll. Bahasa korea bisa dikatakan ia "ahlinya".
5. Ajib Wahyu Saputra, mahasiswa aktivis, penggurus senat mahasiswa sebagai ketua divisi keuangan, UKM LSB sebagai wakil ketua dan ketua umum beasiswa bidik-misi angkatan 2012, kalau soal jabatan dia "jagonya". Dikenal ramah dan supel, maka tak heran banyak kaum hawa "tertarik" padanya.
Itulah kami, 5 orang sebuah team Translator bernama Chocolate Ice, yang dimaknai "Es Cokelat", karena kami ingin menjadi pendingin yang nikmat bagi kendala menerjemahkan bahasa.